Ratarata nilai transaksi perempuan hanya Rp 124.491 per transaksi, sementara pria mencapai Rp 227.526 per transaksi. Dari sisi pilihan e-commerce, konsumen perempuan cenderung lebih loyal dibanding pria. Sebanyak 33% dari transaksi yang dilakukan perempuan ada di e-commerce yang sama. Sedangkan hanya 15% pria yang bertransaksi di e-commerce
Tempatbelanjanya yang lebih bersih, lebih banyak variasi, serta berbagai penawaran menarik seperti diskon besar-besaran, ternyata banyak sekali menarik orang untuk pergi ke grosir supermarket besar. Bahkan saking terlalu lengkapnya sesuatu yang dijual di sana, kita berakhir memenuhi keranjang kita dengan snack dan minuman yang seringkali tak
Berbelanjadi supermarket pun termasuk kegiatan yang boleh dilakukan asal dengan waspada dan berhati-hati. Selama kamu dalam keadaan sehat dan tidak termasuk dalam golongan lanjut usia atau seorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, belanja kebutuhan pokok di luar dapat dilakukan dengan aman.
Memetakanmasa depan berbelanja kita di era post-pandemi bersama retailer, creative director dan marketing manager. Words by Emma Primastiwi. Ilustrasi: Max Suriaganda. Desain: Mardhi Lu. Selama masa karantina, online shopping telah menjadi metode belanja utama bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Sistem berbelanja yang tadinya diciptakan
Alasannya buah-buahan di supermarket tersebut lebih beragam dan lebih murah dari pasar tradisional. Begitu juga dengan tofu untuk makanan anak saya, di supermarket merk tofu yang sama bisa lebih murah 1500 perak dari di pasar atau minimarket. Iya sih kalo beli 5 biji nggak pengaruh perbedaan itu.
Bandingkansaja saat anda berbelanja di pasar modern seperti supermarket dengan pasar tradisional, banyak perbedaan dari segi tempat, kenyamanan, kerapian, informasi harga produk dll. Maka secara umum orang akan memilih pasar modern, meski pasar tradisional memberikan ha Lanjutkan Membaca 3 Ikhsan Radjab
Ugq63. JAKARTA, - Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia dan meningkatkan konsumsi masyarakat di platform digital. Masyarakat pun lebih banyak berbelanja secara daring daripada belanja secara langsung ke lokasi. Hal itu terlihat dari laporan “Navigating Indonesia’s E-Commerce Omnichannel as the Future of Retail". Berdasarkan laporan ini, 74,5 persen konsumen lebih banyak berbelanja online daripada berbelanja dan CEO SIRCLO, Brian Marshal mengatakan, hal itu terjadi lantaran pandemi membuat hampir semua pemenuhan kebutuhan pokok dan berbagai kegiatan lainnya dialihkan melalui layanan digital. Baca juga Belanja di Malaysia Akan Bisa Gunakan Rupiah lewat QRIS "Masyarakat kini dinilai semakin bergantung dengan produk dan layanan yang dihadirkan melalui platform digital, termasuk perilaku konsumen yang semakin mendorong ke berbelanja secara online," kata Brian dalam siaran pers, Jumat 22/10/2021. Lebih lanjut laporan menemukan, pandemi membuat 17,5 persen konsumen offline mulai mencoba berbelanja secara online. Adapun ragam kanal penjualan yang digunakan oleh konsumen untuk berbelanja online, diantaranya marketplace, media sosial, dan website. Konsumen yang memilih untuk berbelanja online secara eksklusif meningkat dari 11 persen sebelum pandemi menjadi 25,5 persen di awal 2021. Menariknya, 74,5 persen konsumen yang tetap berbelanja secara offline dan online di masa pandemi lebih banyak berbelanja online."Saat ini, konsumen bisa dengan mudah mencari tahu dengan detail mengenai suatu produk melalui berbagai platform," ucap dia. Lebih lanjut, berkembangnya industri e-commerce di tanah air dan semakin majunya teknologi, akan membuat pelaku bisnis harus kian adaptif menerapkan berbagai strategi untuk bisnis mereka. Perilaku konsumen seperti ini jelas akan berpengaruh pada bisnis, khususnya bisnis online. Di sinilah kata Brian, peranan omni channel semakin penting. Omni channel, atau model bisnis lintas channel, dapat menghubungkan operasional bisnis online dan offline milik brand dalam satu ekosistem yang terintegrasi, serta memungkinkan brand untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang seamless bagi konsumen. Strategi omnichannel juga dapat membantu brand untuk menciptakan sebuah sinergi antara setiap kanal penjualan mereka yang pada akhirnya dapat memperluas jangkauan di berbagai kanal penjualan online dan mampu menaikkan traffic transaksi. "Solusi omni channel adalah masa depan e-commerce, sehingga sangat penting untuk kita semua pelaku industri agar bersama-sama memiliki wawasan yang terdepan mengenai hal ini," sebut Brian. Baca juga 87,1 Persen Pengguna Internet di Indonesia Belanja Online, Manakah Dompet Digital Paling Menguntungkan? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kira-kira kapan terakhir kali Anda mengunjungi Supermarket atau Minimarket? Berbelanja setiap orang punya kenyamanan masing-masing, yang sering ke pasar tradisional mungkin lebih nyaman di sana. Karena biasanya konsumen yang dusah berlangganan di pasar akan merasa lebih nyaman bisa akrab dengan berinteraksi sama penjual. Secara umum ada kelebihan dan kekurangan setiap tempat perbelanjaan, bagi yang sudah nyaman pergi ke Supermarket pasti salah satu alasan lebih memilih disana karena tempatnya lebih bersih. Memang benar kalau dibandingkan dengan pasar Tradisional sangat jauh, semoga saja pemerintah kedepan lebih memperhatikan hal itu, soalnya bagaimanapun juga pasar menjadi salah satu jantung ekonomi suatu negara. Berbicara soal Negara memang tidak akan ada habisnya, namun kembali pada kenyataan bahwa banyak hal juga yang tanpa kita sadari, bahwa ada beberapa hal yang membuat penduduk lokal lebih memilih berbelanja di tempat yang didukung oleh investor asing. Sekarang ini banyak penduduk lokal lebih menyukai belanja di supermarket daripada pasar tradisional, terutama penduduk kota. Salah satunya bisa disebabkan karena kenyamanan tempat, dan selain karena tempat ada beberapa asalan lain yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Kenapa Memilih Belanja di Supermarket dan Minimarket 1. Males Manggil Pedagang Ini adalah alasan pertama dan yang paling kuat untuk membeli sesuatu di toko kelontong dekat rumah. Terkadang toko ditinggal tanpa adanya penjagaan dan kita sebagai pembeli diharuskan memberi sinyal berupa kata "beli" atau pencet tombol bel rumah jika ada. Ya, pokoknya sinyal-sinyal untuk memanggil pemilik toko dan hal ini terkadang membuat beberapa orang kurang nyaman ya kalau kekepet mau engga mau, terkadang juga respon pedagangnya yang sangat lama entah sedang apa didalam. Berbeda dengan di minimarket, karena kita bisa langsung nyelonong aja tanpa basa basi mencari barang yang mau dibeli. Baca juga 4 Alasan Mengapa Liburan Menggunakan Kendaraan Pribadi Jauh Lebih Menyenangkan 2. Harga Lebih Transparan Sebetulnya banyak kasus adanya perbedaan antara harga dilabel dengan harga di struk, akan tetapi Minimarket atau Supermarket dapat menanggulanginya dengan harga seharusnya yang dibayarkan oleh pembeli. Bagaimana dengan toko kelontong dan pasar tradisional? Yaps, terkadang harga yang mereka tawarkan lebih murah tapi ada juga yang jauh lebih mahal, yang paling simple r0k0k, kebutuhan sejuta umat yang warna biru bisa lebih murah di toko X tapi bisa lebih mahal di toko Z ketimbang di minimarket. Nah harga harga ini terkadang membuat perhitungan menjadi kacau terlebih kita juga tidak tau harganya berapa karena hanya penjual yang tau harganya. 3. Tidak perlu Tawar Menawar Seperti yang kita ketahui bahwa produk-produk di supermarket sudah memiliki harga yang tertera pada semua produknya, sehingga memudahkan kita untuk mengetahui harga produk tersebut tanpa haru repot-repot melakukan tawar menawar pada penjual yang terkadang tak jarang menyebabkan adu pendapat antara pembeli dan penjual. Memang kalau pinter menawar akan mendapat harga sedikit lebih murah, tapi tanpa disadari kita sudah rugi waktu yang dihabiskan hanya untuk adu harga. Kalau dapat selisih harga sampai puluhan ribu oke lah, tapi kalau hasilnya cuma selisih 500 perak? 4. Lebih mudah dilihat Saat berpergian gitu, Supermarket dan Minimarket gampang sekali dilihatnya. Dari jauh udah bisa tau letak dan posisi mereka karena ada plang namanya, jugapun mudah dicari melalui aplikasi google maps bisa langsung di ketik dan tara terliihat bagaimana dengan toko klontong? Kalau pasar trasidisional masih bisa ditemukan melalui map, tapi masalahnya jumlah lebih banyak minimarket sehingga lebih terjangkau oleh orang disekitar. 5. Posisi Barang Biasanya tiap minimarket ataupun supermarket itu punya tata letak barang yang hampir sama. Contoh umum letak kasir ada dimana? Biasanya berada dipintu masuk sebelah kanan, ya bukan? Kemudian letak minuman? Kalau tidak pojok kiri, ya di pojok belakang. Kebutuhan bulanan, macam sabun? Di pojok belakang kanan. Sedangkan aneka makanan dan minuman ada di depan. Konsep yang ada di supermarket tersebut membuat kita lebih mudah serta leluasa untuk memilih produk yang ingin kita beli, sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk bertanya kepada penjual. 6. Ada Diskon dan Promo Menarik Image Sebagai salah satu strategi khusus yang diteapkan membuat konsumen tertarik untuk berbelanja di Supermarket. Memang mengiurkan sekali apalagi buat anak kos. Bisa cari 4 minimarket yang sedang diskon Pasta Gigi, Shampo, Sabun dan keperluan pokok lainnya harga kadang bisa lebih murah Rp. - Rp. kan sangat lumayan. 7. Tempatnya Bersih dan tidak Kepanasan Bahwa kondisi tempat yang ada disupermarket harus tetap terjaga dalam kondisi yang prima khususnya dalam kebersihan, itu sudah menjadi rahasia umum. Dan dilengkapi juga dengan air conditioner yang membuat kita lebih merasa nyaman dan tidak perlu kepanasan saat berbelanja meskipun dalam cuaca yang panas. Itu dia informasi yang bisa kami sampaikan, terkait kenapa lebih suka belanja di Supermarket dan Minimarket pasti setiap orang memiliki pendapat masing-masing. Meski demikian bentuk Supermarket dan Minimarket kebanyakan berasal dari investor asing, dengan begitu secara tidak langsung kita sudah menyumbang pendapatan kepada mereka. Harapan kami semoga kedepan pasar tradisional bisa lebih baik lagi dari segi tempat, layanan dan sebagainya supaya setara dengan konsep dagang masa kini sehingga mampu bersaing.
- Masyarakat Indonesia kini lebih memilih berbelanja online melalui platform e-commerce dibanding berbelanja langsung ke toko. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh IPSOS Indonesia pada akhir tahun 2021, terungkap alasan masyarakat lebih senang berbelanja lewat e-commerce. Promo menjadi faktor terbesar bagi seseorang saat memilih platform e-commerce untuk berbelanja online. yakni sebesar 49 persen. "Promotion itu masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi atau menjadi faktor pemicu dari para pengguna e-commerce. Promo di sini misalnya diskon atau gratis ongkos kirim," papar Gita Marino selaku Associate Director, OBV & CHP, Ipsos Indonesia saat konferensi pers virtual, Jumat 28/12022. Baca JugaGaya Hidup Milenial Dan Generasi Z di Indonesia Disebut Payah, Ini Sebabnya Menyusul promo, faktor kemudahan dan ketersediaan pilihan metode pembayaran juga menjadi faktor yang paling banyak dipertimbangkan oleh pengguna e-commerce, yakni sebesar 15 persen. "Jadi misalnya, e-commerce yang menyediakan pilihan pembayaran yang lumayan banyak dan mudah sesuai dengan kondisi mereka, itu memicu mereka untuk memilih e-commerce tertentu," ujar Gita. Mengenai metode pembayaran, Gita memaparkan bahwa 37 persen pengguna e-commerce lebih memilih bertransaksi melalui dompet digital, 28 persen melalui cash on delivery COD atau bayar di tempat, 21 persen melalui transfer bank atau SMS banking, 7 persen melalui online credit, 5 persen melalui offline store, 1 persen melalui instant debit, dan 1 persen melalui kartu kredit atau online debit. Selanjutnya, lanjut Gita, faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan masyarakat saat memilih suatu platform e-commerce adalah pengalaman transaksi sebelumnya yakni sebesar 13 persen. "Dalam hal ini, misalnya karena mereka sudah terbiasa berbelanja online dengan e-commerce tertentu," imbuh dia. Baca JugaViral Driver Ojol Perlihatkan Alat Kelamin ke Konsumen, Suami Korban Turun Tangan Kemudian, faktor lainnya adalah 4 persen dari rekomendasi teman atau keluarga, 4 persen faktor user interface dalam aplikasi atau website, 3 persen karena iklan di televisi, billboard, atau media lainnya.
– Dulu orang akan berbelanja di satu tempat saja, yaitu pasar tradisional. Kemudian toko kelontong merebak, disusul mini market serta supermarket, yang memudahkan setiap orang jadi punya banyak pilihan tempat berbelanja yang paling pas dengan kebutuhan juga isi kantong. Lantas teknologi berkembang. Maraknya marketplace, membuat pasar online pun jadi terbentuk. Kini sudah banyak aplikasi online shop grocery yang lahir dan langsung populer. Tentu saja, ini memudahkan para wanita urban dalam memenuhi kebutuhan dapurnya. Tak lagi perlu keluar rumah untuk memesan berbagai kebutuhan pokok. Istilahnya, kini semua orang bisa berbelanja apapun sembari ngopi santai di dalam rumah. Tinggal mengetik kebutuhan di gawai, membayar proses payment, dan barang belanjaan akan dihantarkan langsung di depan pintu rumah. Lantas, apakah memang online shop grocery ini memiliki lebih banyak poin plus dibanding supermarket konvensional? Simak kurasi berikut ini. Kelebihan dan Kekurangan Online Shop Grocery Berbagai keuntungan memang dimiliki pasar daring ini. Yang pertama tentu saja soal kenyamanan. Anda tak perlu antri lama untuk membayar di kasir, juga tak perlu berkerumun dalam memilah-milah produk. Kemudian, harga biasanya relatif lebih murah. Karena toko daring tak membutuhkan biaya operasional layaknya toko konvensional, maka surplus keuntungan dimasukkan ke dalam promo dan diskon. Ketiga, tak ada jebakan iming-iming atau bujukan sales yang membuat Anda membeli barang yang sebenarnya tak ada di daftar belanjaan. Hal ini biasanya terjadi di pasar offline, dimana banyak sekali poster juga spg yang menawarkan berbagai produk. Ketiga, Anda akan dengan mudah melakukan cek harga dari sebuah produk. Beda dengan pasar konvensional, dimana Anda harus keluar masuk toko satu ke toko lain untuk mengecek perbandingan harga. Kemudahan yang sama juga menyangkut varian produk juga kualitas produk. Anda bisa langsung klik sana sini untuk mengecek varian barang juga membaca review dari konsumen yang sudah pernah membeli. Nah kekurangannya, Anda tak bisa mengecek kondisi barang sebelum barang dihantarkan dan sampai di tangan Anda. Meski beberapa aplikasi, seperti Grab Fresh, memiliki fitur pengembalian barang jika produk tak sesuai harapan. Keuntungan dan Kekurangan Belanja di Supermarket Kekurangan yang ada di sistem belanja daring, tak akan terjadi di pasar tradisional atau supermarket. Karena sebelum Anda membayar, pastinya Anda sudah memegang produk dan mengecek kondisinya. Mulai dari bentuknya hingga aromanya. Jadi tak akan tertipu sayur dan ikan yang kurang segar misalnya. Dengan keluar rumah menuju supermarket, memang melelahkan. Namun bagi beberapa ibu rumah tangga yang selalu berkutat di dalam rumah, kegiatan ini laksana refreshing. Sekaligus sebagai jalan memenuhi kebutuhan sosial. Kerugiannya, Anda bisa kalap mata ketika berbelanja di supermarket, karena tergiur diskon atau penataan rak produk yang terlihat estetik menggoda selera. Tentu saja, ini akan membuat kas belanja Anda kebobolan. Menggabungkan Keduanya Berbagai marketplace tersedia, seperti Tokopedia, Shopee, Happyfresh, Go Mart, Tanihub, Tukang Sayur, dan masih banyak lagi. Meski marketplace dan online shop menjamur, namun beberapa orang tetap tak bisa meninggalkan sensasi dari belanja offline di supermarket. Alasan utama adalah, belanja ke supermarket layaknya refreshing. Mata bisa melihat ribuan produk yang menyenangkan di tempat yang biasanya dilengkapi pula dengan pojok-pojok kuliner. Nah, tak ada salahnya jika Anda mengelola dapur dengan menggabungkan keduanya, yaitu berbelanja offline juga berbelanja via daring. Jadi belanjalah bulanan di pasar offline untuk kebutuhan besar seperti beras, gula, terigu dan sebagainya. Dan penuhilah kebutuhan kecil tambahan di pasar online dengan menyasar produk yang tengah dibalut promo atau diskon. Dengan begitu, ritual seru mengajak keluarga berbelanja ke supermarket tetap berjalan rutin. Dan Anda bisa menghemat kas belanja dengan menyasar diskon dan promo yang bertebaran di platform atau mobile app groceries. Intan Esty. Baca juga 5 Rekomendasi Belanja Bulanan Online, Anti Repot dan Bikin Irit
mengapa orang lebih senang berbelanja di supermarket